Kontekstual.id - Film Kraven the Hunter resmi tayang perdana hari ini, 16 Desember 2024, di bioskop. 

Disutradarai oleh J.C. Chandor dan ditulis oleh Richard Wenk, Art Marcum, dan Matt Holloway, film ini menghadirkan deretan bintang seperti Aaron Taylor-Johnson, Russell Crowe, Ariana DeBose, Fred Hechinger, dan lainnya.

Film ini mengikuti Sergei Kravinoff (Aaron Taylor-Johnson), seorang imigran Rusia dan putra Nikolai Kravinoff (Russell Crowe), seorang bangsawan sekaligus pemimpin kriminal yang kejam. 

Kraven dikenal sebagai pemburu ulung dengan kemampuan luar biasa dalam bertarung dan berburu.

Foto: istimewa

Cerita dimulai saat Kraven menjadi tahanan di penjara Rusia yang dihuni para kriminal berbahaya. 

Awalnya diremehkan, Kraven menunjukkan kemampuannya dengan mengalahkan gangster kuat Seymon Chorney, yang membuka jalan bagi pelariannya dari penjara. 

Setelah bebas, Kraven memulai misi balas dendam yang berakar pada hubungan rumit dengan ayahnya, berusaha membuktikan dirinya sebagai pemburu yang tak terkalahkan. (*)

Foto: istimewa

Dahulu kala, di India kuno, ada seorang penemu yang bijak dan pintar yang menciptakan permainan catur. Ceritanya, ia mempersembahkan permainan tersebut kepada raja, yang sangat terkesan dengan sifat strategis dan kedalaman permainan tersebut sehingga ia ingin memberi hadiah yang besar kepada sang penemu.

Namun, sang penemu tidak meminta emas atau permata, tetapi malah mengajukan permintaan yang sederhana dan pintar. Ia meminta hadiah kecil kepada raja: sebutir beras untuk diletakkan di petak pertama papan catur, dua butir di petak kedua, empat di petak ketiga, delapan di petak keempat, dan seterusnya, menggandakan jumlah butir di setiap petak berikutnya hingga semua 64 petak papan catur tertutup.

Sekilas, sang raja mengira ini adalah permintaan yang sangat sederhana dan menyetujuinya, karena mengira permintaan itu tidak akan menghabiskan banyak biaya. Akan tetapi, saat para pelayan raja mulai menaruh beras di kotak-kotak itu, mereka segera menyadari bahwa jumlah beras yang dibutuhkan bertambah secara eksponensial.

Begini cara perhitungannya:

Di kotak pertama, ada 1 beras.
Di kotak kedua, ada 2 beras.
Di kotak ketiga, ada 4 beras.
Di kotak keempat, ada 8 beras.
Pola ini terus berlanjut, dan jumlahnya berlipat ganda setiap kali.
Pada saat mereka mencapai kotak ke-64, jumlah beras yang dibutuhkan adalah 2^64 - 1 beras, jumlah yang sangat besar (setara dengan 9,22 kuintiliun beras). Sebagai perbandingan, ini adalah beras yang jauh lebih banyak daripada yang dapat diproduksi atau disimpan, jauh melebihi kekayaan kerajaan mana pun.

Moral Cerita
Sang raja, yang awalnya mengira permintaan penemu itu kecil dan masuk akal, terkejut dengan besarnya hadiah yang diberikan. Kisah ini sering digunakan untuk menggambarkan konsep pertumbuhan eksponensial dan bagaimana sesuatu yang awalnya kecil dapat tumbuh menjadi sesuatu yang luar biasa besar dan luar biasa.

Permintaan sang penemu bukan sekadar hadiah sederhana, tetapi demonstrasi cerdas tentang luasnya pengetahuan dan strategi yang melekat dalam permainan catur. Dengan meminta beras dengan cara ini, sang penemu menyoroti kemungkinan dan kedalaman tak terbatas yang ditawarkan catur—seperti butiran beras—kepada mereka yang memainkannya.

Dalam beberapa versi cerita, sang penemu dikatakan telah meminta hadiah berdasarkan "trik matematika", yang menunjukkan kepada raja bagaimana bahkan permintaan yang tampaknya kecil dapat tumbuh melampaui apa yang diharapkan. Dalam versi lain, ketidakmampuan raja untuk memenuhi permintaan tersebut melambangkan keterbatasan kekayaan dan kekuasaan manusia ketika dihadapkan dengan kebijaksanaan dan pandangan jauh ke depan sang penemu.

Kontekstual.id - Kabar gembira bagi para fans Doctor Strange. Meski belum ada keterangan resmi dari Marvel Studio, namun diketahui Sam Raimi yang pernah menyutradarai Doctor Strange in the Multiverse of Madness sedang melakukan pembicaraan untuk garapan film Docktor Strange 3.

Di kutip dari The InSneider, Marvel dan Raimi hampir mencapai kesepakatan untuk menggarapa film hero ini.

Cumberbatch, dalam sebuah wawancara mengungkapkan jika dirinya belum mengetahui secara pasti kapan film ketiga Doctor Strange akan mulai produksi.


Foto: Internet

Film Doctor Strange 3 ini memang belum diumumkan secara resmi oleh Marvel Studios, tetapi dengan keberhasilan besar Doctor Strange in the Multiverse of Madness, yang meraup hingga $1 miliar di box office global tidak mengejutkan bahwa film ketiganya menjadi pembicaraan.

Multiverse of Madness membawa penonton ke dimensi yang jauh lebih liar, dan para penggemar tentu berharap film ketiga akan melanjutkan perjalanan penuh magis ini dengan lebih banyak intrik di dalam multiverse.(*)


Foto: Internet

Kontekstual.id - Di Romania, seorang nenek menemukan batu seberat 3,5 kilogram dari sungai dan menggunakannya sebagai pengganjal pintu. 

Ternyata, batu tersebut adalah salah satu bongkahan amber terbesar di dunia, bernilai sekitar 1 juta euro (Rp 17 miliar). 

Amber, yang merupakan resin pohon dari jutaan tahun lalu, banyak ditemukan di desa Colti, Romania. 

Setelah sang nenek meninggal pada 1991, keluarganya mencurigai nilai batu itu dan menjualnya ke pemerintah Romania. 

Batu tersebut kini disimpan di Museum Sejarah di Krakow, Polandia, sebagai harta nasional Romania. (*)

Grup band Linkin Park akhirnya mengumumkan vokalis baru mereka yang bernama Emily Armstrong. Sebelumnya, vokalis utama Linkin Park, Chester Bennington, harus meninggalkan grup dikarenakan tutup usia pada 2017 silam.

Emily ditunjukkan sebagai vokalis saat band yang digawangi oleh Mike Shinoda tersebut menggelar sesi live di Los Angeles pada Kamis, 5 September 2024. Lantas, siapa Emily Armstrong?

Emily Armstrong lahir dan besar di Los Angeles. Dia mulai menulis lagu dan bermain gitar saat berusia 11 tahun, lalu mulai bernyanyi ketika berumur 15 tahun.

Dirinya memutuskan keluar dari sekolah menengah karena ia sangat mengetahui apa yang dirinya sukai.

Pada 2012, Emily menyatakan bahwa musik adalah satu-satunya hal yang memotivasi hidupnya. Sebelum bergabung dengan Linkin Park, ia bermain musik bersama gitaris Siouxsie Medley dan membentuk band Dead Sara pada 2005, yang sebelumnya bernama Epiphany.

Dead Sara merilis album debut mereka pada 2012, dan beberapa album berikutnya, termasuk album ketiga mereka pada 2021.

Pada 5 September 2024, Emily resmi bergabung dengan Linkin Park sebagai vokalis, menggantikan Chester Bennington, dan merilis single "The Emptiness Machine" dari album yang akan datang, From Zero. Emily dikenal karena vokalnya yang kuat dan energik, sering dibandingkan dengan penyanyi rock legendaris seperti Janis Joplin. Pengumuman ini disambut positif oleh penggemar Linkin Park.